Lahir dari keluarga berkecukupan tak membuat Bambang Nur Singgih atau akrab disapa Bambang, tumbuh menjadi manusia apatis. Darah pejuang yang diwariskan dari ayah dan kakeknya pun membentuk mental Bambang untuk peduli, berdedikasi, dan pantang menyerah mensyiarkan bidang yang telah lama ditekuninya, kebudayaan Jawa. Bambang, di tengah gempuran budaya modern yang cenderung menggerus dan meminggirkan budaya klasik Jawa dari generasi muda, tetap total dalam mendekatkan kearifan lokal Jawa. Melalui biografi singkat ini diharapkan semangat juang Bambang nguri-nguri kabudayan Jawa dapat ditularkan khususnya kepada generasi muda.