Oleh: Widiatmoko Adi Putranto
Dengan sejumlah video klip band-nya, Kla Project, yang ia unggah di kanal pribadi Youtube-nya dan diklaim sebagai ‘asli’, apakah fokus Katon Bagaskara adalah hanya pada nostalgia dan monetisasi ataukah ia sebenarnya juga figur yang mengamalkan konsep LOCKSS dan memahami prinsip digital cultural preservation? Arsip audiovisual, atau arsip pada umumnya, tak melulu harus memiliki kegunaan yang diartikan secara kaku: hukum, riset, atau administrasi. Arsip audiovisual, dan lainnya, bisa digunakan ulang atau diulas dan dibicarkan dalam media kreatif baru yang bentuknya bisa saja sangat berbeda atau, sama-sama arsip audiovisual juga dan dengan sendirinya memberikan konteks baru. Sejumlah karya kreatif telah menggunakan, mendiskusikan dan menunjukkan gejolak zaman yang mampu direkam oleh arsip audiovisual baik dalam konteks konten, media, maupun carrier.
Berawal dengan nama KUNCI Cultural Studies Center, KUNCI adalah kelompok belajar yang dibentuk oleh Nuraini Juliastuti dan Antariksa pada tahun 1999 sebagai upaya untuk membentuk ruang alternatif pasca kejatuhan Orde Baru. Pada praktiknya, KUNCI berperan sebagai pusat kajian budaya nirlaba melalui kerja-kerja penelitian dan publikasi dalam semangat lintas disiplin dan lokalitas seputar seni, budaya dan pendidikan alternatif. KUNCI membayangkan diri sebagai ruang produksi pengetahuan yang berpijak pada kesadaran praksis politik budaya di tengah politik praktis yang berkembang setelah kejatuhan rezim.