Arsip:

artikel

Sengkarut Kearsipan dalam Sengketa Informasi

Oleh: Rina Rakhmawati

Komisi Informasi Pusat, pada tanggal 17 September 2025, menggelar sidang sengketa ijazah eks Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo. Dalam sidang tersebut, dihadiri oleh Universitas Gadjah Mada, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, KPU Kota Surakarta, dan Polda Metro Jaya, sebagai termohon. Sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua, Rospita Vici Paulyn, ditayangkan di beberapa stasiun televisi juga melalui platform Youtube. Penulis dalam hal ini hendak menelaah dari perspektif kearsipan, khususnya dalam hal manajemen persuratan elektronik, serta kegiatan penilaian dan penyusutan arsip sebagai salah satu tahapan dalam daur hidup arsip. read more

Kearsipan : Dinamika dan Transformasi di Indonesia (Memperbincangkan Arsip dengan Mahasiswa Magister Manajemen Informasi dan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UGM)

Oleh: Waluyo

Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perkembangan dan situasi terkini dunia kearsipan di Indonesia, Magister Manajemen Informasi dan Perpustakaan, Sekolah Pascasarjanan UGM menyelenggarakan sharing session dosen tamu pada hari Kamis, 16 Oktober 2025 di Ruang 305 Gd. Pascasarjana UGM, dengan narasumber Waluyo (Dosen Prodi PARI-DBSMB-SV-UGM).

Sharing session tentang kearsipan dengan tema : Pengantar Kearsipan: Dinamika dan Transformasi di Indonesia, memperbincangkan  seputar perkembangan keilmuan dan praktik kearsipan di Indonesia. Diskusi dibuka dengan menyajikan fakta bahwa masih terdapat pandangan (untuk tidak mengatakan sebagian besar pandangan) bahwa kearsipan hanya sekedar bagaimana menemukan berkas dengan cepat dan tepat saja. Apabila hanya demikian, apakah diperlukan studi tentang kearsipan? Tidakkah cukup dengan pelatihan-pelatihan teknis saja? read more

Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif Bagi Instansi Pemerintahan sebagai Upaya Mendukung Pencapaian SDG’s 4 dan SDG’s 11

Oleh: Lastria Nurtanzila & Tim Pengabdian kepada Masyarakat

Pelaksanaan pelatihan pengelolaan arsip dinamis aktif di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, merupakan langkah strategis dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas (Quality Education) dan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities). Melalui pendekatan action research, pelatihan ini berfokus pada peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan dalam mengelola arsip dinamis aktif secara tertib, sistematis, dan berbasis teknologi digital. read more

Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi SV UGM Menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif Bagi Instansi Pemerintahan di Kapanewon Panggang, Gunungkidul

Oleh: Lastria Nurtanzila & Tim Pengabdian kepada Masyarakat

Pelaksanaan pelatihan pengelolaan arsip dinamis aktif di Kapanewon Panggang selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), terutama SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, karena kegiatan ini mendukung peningkatan efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi lembaga pemerintahan melalui peningkatan kompetensi aparatur dalam mengelola arsip sesuai kaidah kearsipan nasional serta penerapan sistem digital SRIKANDI. Selain itu, pelatihan ini juga berkontribusi pada SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan pendidikan nonformal dan pelatihan teknis bagi pegawai untuk meningkatkan keterampilan profesional di bidang kearsipan. Dari sisi inovasi, kegiatan ini mendukung SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, karena mendorong pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan arsip yang efisien. Secara kelembagaan, pelatihan ini turut memperkuat SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dengan membantu peningkatan kapasitas tata kelola pemerintahan lokal yang partisipatif dan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan pelatihan ini berperan penting dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik berbasis data. read more

Mengarsipkan Krisis: Partisipasi Mahasiswa dalam Membaca Ulang Darurat Sampah Yogyakarta

Oleh: Dea Salmadistya & Irfan Rizky Darajat

Beragam cara dapat ditempuh untuk membuka dialog yang mempercakapkan hubungan manusia dengan ruang hidupnya. Mahasiswa program studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Universitas Gadjah Mada, mempraktikkan hal tersebut melalui pameran arsip bertajuk “Sisa-Sisa Kita: Sampah dalam Catatan yang Terserak di Yogyakarta”. Pameran ini diselenggarakan pada 4–8 November 2024 di Gedung Iso Reksohadiprodjo Sekolah Vokasi, untuk merespons krisis pengelolaan sampah yang berlangsung di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui kerja dokumentasi dan pengarsipan yang dilakukan, pameran ini menjadi wujud kontribusi mahasiswa dalam menajamkan kepekaan terhadap isu lingkungan serta menghadirkan ruang partisipatif yang mengakomodasi pertukaran informasi dan pengetahuan ekologis. read more

Mengembangkan Keterbukaan Informasi Melalui Archival Public Program

Oleh: Lastria Nurtanzila & Faizatush Sholikhah

Salah satu goals dari SDG’s adalah untuk mempromosikan kedamaian, keadilan dan institusi yang kuat. Melalui goal ini, SDG’s juga memiliki satu topik relevan yaitu informasi untuk pembentukan keputusan terintegrasi dan partisipasi. Keterbukaan informasi publik merupakan elemen penting dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan serta meningkatkan partisipasi masyarakat. Program publik kearsipan menjadi salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mendukung keterbukaan informasi dengan menyediakan akses terhadap arsip yang memiliki nilai informatif bagi publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pandangan dan praktik antara organisasi pemerintahan dan organisasi non-pemerintahan dalam mengelola program publik kearsipan guna meningkatkan aksesibilitas informasi. read more

Program Publik Kearsipan sebagai Sarana Diseminasi Informasi Publik

Oleh: Lastria Nurtanzila & Faizatush Sholikhah

Salah satu goals dari SDG’s adalah untuk mempromosikan kedamaian, keadilan dan institusi yang kuat. Melalu goal ini, SDG’s juga memiliki satu topik relevan yaitu informasi untuk pembentukan keputusan terintegrasi dan partisipasi. Dalam berbagai kajian pengelolaan informasi, posisi dari pemahaman terhadap informasi publik sangatlah penting. Indonesia merupakan salah satu negara yang  memiliki komitmen dalam perwujudan keterbukaan informasi publik. Pengelolaan informasi publik di Indonesia diatur dalam dua regulasi yaitu UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan UU No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Kedua regulasi memiliki porsinya masing-masing dalam pengelolaan informasi publik ini. read more

Mengenali informasi reliabel: Studi sejarah komunikasi publik dalam strategi pertahanan militer Daendels 1810

Oleh: Lillyana Mulya & Shifa Fauzia Ramadhani

Prolog

Prinsip pengambilan keputusan secara tradisional dikaitkan dengan kecukupan informasi yang andal untuk membentuk alternatif pilihan pemecahan masalah, sementara informasi yang andal umumnya harus akurat untuk mewakili kebenaran. Metode pengambilan keputusan ini, kemudian mengarah pada pemahaman tentang ‘rasionalitas’ seseorang atau kelompok. Pengukuran informasi yang andal sering kali didasarkan pada konsistensinya jika dibandingkan dengan bukti lain, artinya jika dikonfirmasi, akan menjadi informasi yang objektif. Artikel ini mengklaim bahwa informasi yang andal dapat diukur tidak hanya berdasarkan kebenarannya, tetapi juga dapat didasarkan pada daya hasutnya, terutama dalam memobilisasi publik. Namun, dalam iklim kepercayaan publik yang rendah terhadap pemerintah, memotivasi mereka untuk mendukung kebijakan pemerintah bukanlah pekerjaan yang mudah. ​​Oleh karena itu, keandalan dan kepercayaan menjadi dua poin kunci untuk menganalisis kebijakan Daendels, sebagai perwakilan rezim Perancis di Jawa, dalam menahan serangan Inggris ke Jawa pada tahun 1811. Menggunakan rumor sebagai dasar kebijakan, Daendels mengumumkan strategi militernya di Batavia melalui media plakat (Belanda: plakkaat). Praktiknya adalah pengambilan keputusan yang tidak biasa; Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk memahami preferensi Daendels terhadap konsep informasi yang andal. Konteks historis periode transisi politik di awal abad ke-19 menjadi latar belakang untuk menyelidiki bagaimana otoritas dan masyarakat di Batavia berjuang untuk menandingkan perubahan ideologis dan batasan kedaulatan. Penggunaan plakat sebagai sumber juga berkontribusi pada studi komunikasi publik di era Daendels, terutama dalam pemilihan ‘medium’ untuk menyebarkan informasi. read more

Ketika Arsip Tenggelam: Bagaimana Ketahanan Memori di Tengah Banjir Rob di Pekalongan?

Oleh: Nanik Lestari, Salsabilah Az Zahra & Afiyanti

Gelombang yang Menenggelamkan Ingatan

Di Pekalongan, sebuah kota batik di pesisir utara Jawa, air laut kini bukan lagi sekadar latar geografis, melainkan ancaman yang datang saban musim. Banjir rob,  air pasang yang menembus daratan tidak hanya menenggelamkan rumah dan sawah, tetapi juga menyapu bersih dokumen penting.  Ijazah, sertifikat tanah, dokumen-dokumen keluarga, pemerintah hingga catatan budaya lokal. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa yang hilang bukan hanya benda, tapi jejak memori kolektif. read more

Dari Lumpur ke Layar: Digitalisasi Harapan di Kota Banjir Rob

Oleh: Nanik Lestari

Dari ponsel sederhana, warga pesisir Kota Pekalongan menulis ulang sejarah mereka. Merekam memori melalui media sosial menjadi jembatan antara kenangan yang hampir hilang dan masa depan yang masih bisa diingat.”

Transformasi Arsip Media Sosial di Wilayah Pesisir

Setiap kali pasang laut tiba di Kota Pekalongan, air asin menyusup perlahan ke dalam rumah-rumah penduduk. Bagi banyak keluarga, banjir rob bukan lagi peristiwa alam, melainkan rutinitas tahunan. Seperangkat dokumen yang tersimpan personal atau keluarga, instansi bukan hanya rusak tetapi juga lenyap. Padahal, menurut Franks (2018), sejak zaman prasejarah hingga era digital, manusia selalu berusaha mendokumentasikan pengalaman hidupnya menggunakan media yang tersedia sejak dulu baik dari lukisan gua hingga era sekarang yang berbasis digital. Pola ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan rekam jejak tidak pernah berubah, hanya medianya yang berganti. read more