Arsip 2018:

October

Hoax dan Pencegahannya Dalam Konteks Syariat Islam

Hoax atau pemalsuan berita dan informasi telah menjadi santapan harian bagi penduduk dunia. Beragam riset yang dilakukan akademisi hingga menghasilkan aneka penangkalnya pun seolah belum mampu menghapus fenomena hoax. Sadar akan bahayanya dan rumitnya memutus mata rantai hoax, sebagian masyarakat beraksi dengan media komunitas untuk membendung arus hoax. Dalam konteks Islam, hoax seringkali dikaitkan dengan fitnah akhir zaman dan tabiat buruk manusia yang semakin sulit dikekang, yaitu tidak mampu menahan nafsu lidah untuk bergunjing dan berbicara di luar batas pengetahuannya. read more

Arsip dan Kesenian

Arsip dan kesenian, di Indonesia, seolah tak saling berkaitan. Arsip merupakan kerja administratif. Pola pikir yang masih terus ditanamkan oleh sebagian praktisi dan akademisi di Indonesia. Sedangkan kesenian adalah hal lain yang tak ada sangkut paut secara langsung dengan administrasi. Namun bagi Indonesia Visual Arts Archive (IVAA), arsip dan kesenian merupakan dua sisi dalam sebuah koin. Bagi kesenian, arsip menjadi sarana refleksi sekaligus upaya penyelamatan memori fenomenal yang sulit diulang. read more

Menikmati Arsip dari Karya Sastra

Arsip tak hanya berkutat pada dokumen administrasi. Pun arsip tak sekedar dipahami sebagai jejak masa lalu yang dibuka pada momen-momen tertentu. Arsip juga menjadi bagian dari dunia sastra. Hingga saat ini memang belum ditemukan data statistik berapa jumlah karya sastra yang membahas tentang arsip, atau menjadikan arsip sebagai acuan utama. Tapi kita dapat mencermati beberapa karya sastra, bahkan yang paling legend hingga saat ini, bersangkut paut dengan arsip.

Bagi para penikmat sastra legendaris, tak lengkap kiranya jika belum mengoleksi dan membaca tuntas Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Kebiasaannya mengarsipkan fenomena-fenomena sosial yang terekam dalam berbagai surat kabar telah membantu Pram, melahirkan sederet karya klasik tak tergantikan. Salah satu yang secara nyata menyandarkan kisah pada arsip adalah Rumah Kaca. Novel keempat dari Tetralogi Pulau Buru masih bercerita tentang Minke, namun dari sudut pandang pejabat kolonial. Pram menyajikan alur bagaimana peran lembaga kearsipan sebagai sebuah bentuk politik Rumah Kaca yang dapat menghancurkan cita-cita dan mimpi kaum pribumi. Arsip yang menjadi rekam jejak perjuangan Minke dijadikan sebagai “alat” untuk membredel kegiatan-kegiatan politisnya. Apakah spirit kolonial itu masih ada? Silakan cermati berbagai produk kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga kearsipan kita. read more

Memaknai Kearsipan dalam Konteks Keluarga

Oleh: Tsabit Alayk Ridholah

Ketika kita mendengar kata arsip, maka pikiran kita langsung terbesit pada tumpukan kertas didalam lemari tua yang jarang dilihat. Ketika kita mendengar kata arsip, maka secara otomatis kita akan mengarah pada kertas usang sebagai bukti administrasi. Padahal, arsip sebagai rekaman informasi tidak layak dan tidak seharusnya diperilakukan seperti itu. Pada zaman sekarang, dimana internet sudah tidak menjadi kepentingan tersier lagi, google dan sosial media adalah konsumsi sehari-hari masyarakat. Memang benar adanya bahwa terkadang kita melupakan arsip milik pribadi, baik itu lupa menyimpan atau bahkan hilang. Namun pada intinya, arsip sangat dibutuhkan. Bahkan jika di level negara, jika arsip vital yang hilang, maka urusannya adalah legalitas suatu daerah, hingga bisa saja diklaim milik negara lain seperti kasus Sipadan-Ligitan. Mantan Presiden Panama, Richardo J. Alfaro mengatakan bahwa “pemerintah tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat, petani tanpa benih, tukang tanpa alat. Arsip memberikan kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan dan kejayaan bangsa”. Inilah bukti dari pentingnya arsip menurut mantan Presiden yang “arsip” rahasia negaranya terbongkar. read more

Memanfaatkan Media Sosial Instagram untuk Memperkenalkan Kearsipan di Indonesia

Oleh: Tsabit Alayk Ridholah

Siapa yang tak kenal instagram? Sosial media yang satu ini memang sedang booming karena beberapa fitur terbarunya yang terus berkembang. Pengguna Instagram inipun tidak pernah berkurang, bahkan terus bertambah. Menurut hasil survei WeAreSocial.net dan Hootsuite, Instagram merupakan platform media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke tujuh di dunia. Selain sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, Instagram digunakan untuk memasarkan produk bisnis. Total pengguna Instagram di Indonesia sudah melebihi 57 Juta dan di dunia mencapai angka 800 juta pada Januari 2018 serta akan terus meronjak naik2. Penulis melihat aplikasi Instagram yang ada di PlayStore (pengguna android) sudah didownload oleh 1 Billion orang tau lebih dari 1 Milyar. Wow! Sebuah angka yang fantastis. read more