Universitas Gadjah Mada PUSAT DOKUMENTASI BUDAYA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kanal
  • Artikel Berita
  • Dokumentasi
    • Pameran Arsip Virtual 2020
    • Archives Online Exibition
    • Biografi
    • Video Dokumenter
    • Arsip Sejarah Lisan
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • artikel
  • Menikmati Arsip dari Karya Sastra

Menikmati Arsip dari Karya Sastra

  • artikel
  • 10 October 2018, 06.57
  • Oleh: rinaarsip
  • 0

Arsip tak hanya berkutat pada dokumen administrasi. Pun arsip tak sekedar dipahami sebagai jejak masa lalu yang dibuka pada momen-momen tertentu. Arsip juga menjadi bagian dari dunia sastra. Hingga saat ini memang belum ditemukan data statistik berapa jumlah karya sastra yang membahas tentang arsip, atau menjadikan arsip sebagai acuan utama. Tapi kita dapat mencermati beberapa karya sastra, bahkan yang paling legend hingga saat ini, bersangkut paut dengan arsip.

Bagi para penikmat sastra legendaris, tak lengkap kiranya jika belum mengoleksi dan membaca tuntas Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Kebiasaannya mengarsipkan fenomena-fenomena sosial yang terekam dalam berbagai surat kabar telah membantu Pram, melahirkan sederet karya klasik tak tergantikan. Salah satu yang secara nyata menyandarkan kisah pada arsip adalah Rumah Kaca. Novel keempat dari Tetralogi Pulau Buru masih bercerita tentang Minke, namun dari sudut pandang pejabat kolonial. Pram menyajikan alur bagaimana peran lembaga kearsipan sebagai sebuah bentuk politik Rumah Kaca yang dapat menghancurkan cita-cita dan mimpi kaum pribumi. Arsip yang menjadi rekam jejak perjuangan Minke dijadikan sebagai “alat” untuk membredel kegiatan-kegiatan politisnya. Apakah spirit kolonial itu masih ada? Silakan cermati berbagai produk kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga kearsipan kita.

Tak hanya karya sastra legendaris, karya-karya sastra kontemporer pun tak sedikit yang menggunakan riset berbasis arsip maupun menghadirkan peran arsip dalam alur ceritanya. Sebut saja Dan Brown yang dengan cerdas membedah arsip – arsip rahasia Vatikan dalam Angels and Demons. Dalam konteks lokal, salah satunya Tere-Liye, baik Rindu maupun Negeri di Ujung Tanduk. Urgensi arsip digital dan bagaimana ia berperan dalam pembentukan opini politis berhasil digarap Bang Tere dalam Negeri di Ujung Tanduk.

Tentu masih banyak sederet karya sastra lainnya yang berbasis arsip maupun menyajikan arsip dalam rangkaian ceritanya. Jadi, karya sastra apa saja yang sudah pembaca temukan dan bersinggungan dengan kearsipan?

Tags: Artikel

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recent Posts

  • Penyebaran Aplikasi SRIKANDI di Indonesia: Sinergi KETANGGUHAN SOSIAL BUDAYA dan SDG’s INDUSTRI, INOVASI, INFRASTRUKTUR
  • Arsip, Prinsip Islam, dan Nilai Pancasila: Perspektif yang Terlupakan
  • Peran Lembaga Kearsipan dalam Pelestarian Khazanah Arsip dan Mendukung Sustainable Development Goals
  • Meningkatkan Efisiensi Pemerintahan Melalui Teknologi: Pemanfaatan Aplikasi SRIKANDI dalam Pengelolaan Arsip Dinamis di Era SDG’s
  • Analisis Perlindungan Privasi dan Keamanan Data Pribadi: UU No 27/2022 tentang Pelindungan Data Pribadi

Recent Comments

    Universitas Gadjah Mada

    Pusat Dokumentasi Budaya

    Program Studi Kearsipan

    Sekolah Vokasi
    Universitas Gadjah Mada
    Sekip Unit 1 Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 55281
    arbramantya@ugm.ac.id
    pusdok.sv.ugm@gmail.com
    +62 (274) 548499
    +62 (274) 548499

    © Pusat Dokumentasi Budaya Universitas Gadjah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

    [EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju