Universitas Gadjah Mada PUSAT DOKUMENTASI BUDAYA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kanal
  • Artikel Berita
  • Dokumentasi
    • Pameran Arsip Virtual 2020
    • Archives Online Exibition
    • Biografi
    • Video Dokumenter
    • Arsip Sejarah Lisan
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • artikel
  • Mengarsipkan Krisis: Partisipasi Mahasiswa dalam Membaca Ulang Darurat Sampah Yogyakarta

Mengarsipkan Krisis: Partisipasi Mahasiswa dalam Membaca Ulang Darurat Sampah Yogyakarta

  • artikel, rilis berita, SDGs
  • 3 November 2025, 08.34
  • Oleh: tim editor
  • 0

Oleh: Dea Salmadistya & Irfan Rizky Darajat


Beragam cara dapat ditempuh untuk membuka dialog yang mempercakapkan hubungan manusia dengan ruang hidupnya. Mahasiswa program studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Universitas Gadjah Mada, mempraktikkan hal tersebut melalui pameran arsip bertajuk “Sisa-Sisa Kita: Sampah dalam Catatan yang Terserak di Yogyakarta”. Pameran ini diselenggarakan pada 4–8 November 2024 di Gedung Iso Reksohadiprodjo Sekolah Vokasi, untuk merespons krisis pengelolaan sampah yang berlangsung di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui kerja dokumentasi dan pengarsipan yang dilakukan, pameran ini menjadi wujud kontribusi mahasiswa dalam menajamkan kepekaan terhadap isu lingkungan serta menghadirkan ruang partisipatif yang mengakomodasi pertukaran informasi dan pengetahuan ekologis.

Secara nasional, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan Indonesia tengah menghadapi permasalahan pengelolaan sampah. Pada tahun 2024, sampah tidak terkelola mencapai 40,13% dari 33.814.397,64 ton timbulan sampah yang dihasilkan. Angka ini belum menunjukkan perubahan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 40,11% dari 43.061.927,82 ton. Sementara itu dalam lingkup provinsi, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam kurun waktu terakhir juga  tercatat mengalami eskalasi krisis pengelolaan sampah yang kompleks dan berkelanjutan. Sebelum diberlakukannya desentralisasi pengelolaan sampah, melalui skema kerjasama regional, tiga kabupaten/kota Yogyakarta, Sleman, Bantul teridentifikasi sangat bergantung pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan yang telah beroperasi sejak tahun 1996. Didorong oleh arus urbanisasi, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan perubahan pola konsumsi masyarakat, TPST Piyungan harus menampung sampah melebihi kapasitas harian yang dirancang yaitu rata-rata 700 ton/hari (Sujono, et al, 2024). Kondisi ini turut diperparah dengan pengolahan sampah yang masih bertumpu pada mekanisme kumpul, angkut, buang (end of pipe) tanpa pemrosesan yang berkelanjutan (Pratama, 2024).

Pameran ini dibentuk mahasiswa untuk menyoroti narasi Jogja Darurat Sampah yang mencuat pasca dikeluarkannya Surat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 658/8312 yang menginstruksikan penutupan TPST Piyungan selama 45 hari (23 Juli–5 September 2023). Dengan ditutupnya TPST Piyungan tersebut, siklus distribusi sampah menjadi terhambat. Sampah tidak terangkut tertahan di depo sampai melebihi kapasitas, menyebabkan operasional layanan terpaksa dihentikan. Dihadapkan pada situasi terdesak karena limbah rumah tangga terus dihasilkan tanpa dapat tersalur pada fasilitas yang memadai, beberapa masyarakat mulai mempraktikan pembuangan sampah ilegal di ruang-ruang publik seperti lahan kosong atau tepi jalan. Dengan situasi tersebut, mahasiswa berupaya menunjukkan bahwa krisis pengelolaan sampah merupakan hasil akumulasi persoalan kolektif—meliputi rendahnya kesadaran ekologis masyarakat serta lemahnya kapasitas kelembagaan dan operasional pemerintah dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang holistik dan berkelanjutan. Didasari pada pengakuan bahwa pengetahuan dan pengalaman atas krisis tersebar di berbagai aktor sosial dalam bentuk dan medium dokumentasi yang beragam, mahasiswa menempuh strategi kuratorial partisipatoris untuk menguraikan kompleksitas krisis pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Mahasiswa melakukan penelusuran dan pembacaan atas arsip-arsip yang termuat dalam teks pemberitaan, dokumen pemerintah, naskah akademik, hingga komunikasi publik di ruang digital.

Dengan membicarakan isu lingkungan, khususnya krisis pengelolaan sampah, melalui format pameran arsip, kerja pengarsipan menunjukkan relevansinya dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya poin ke-11 mengenai kota dan permukiman yang berkelanjutan. Melalui praktik ini, pameran arsip berfungsi sebagai katalisator tumbuhnya kesadaran kolektif publik, mendorong masyarakat untuk meninjau ulang hubungan mereka dengan ruang hidupnya, serta memaknai kembali tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Referensi:

Pratama, F. (2024). Dinamika Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Gerakan Zero Sampah Anorganik sebagai Upaya Kolektif-Kolaboratif Penanganan Sampah di Kota Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Sujono, F. M., Pratama, F. P., Putri, N. F. I., Izzati, N. D., Verdiant, H., & Kafaa, K. A. (2024). Jogja Darurat Sampah: Examining the Effectiveness of Zero Inorganic Waste Policy in Various Perspective to Solve Waste Problem in Yogyakarta. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan, 8(2), 163-176.


Dea Salmadistya, merupakan mahasiswa Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Sekolah Vokasi UGM.

Irfan Rizky Darajat, merupakan pengajar Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recent Posts

  • Kearsipan : Dinamika dan Transformasi di Indonesia (Memperbincangkan Arsip dengan Mahasiswa Magister Manajemen Informasi dan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UGM)
  • Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif Bagi Instansi Pemerintahan sebagai Upaya Mendukung Pencapaian SDG’s 4 dan SDG’s 11
  • Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi SV UGM Menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif Bagi Instansi Pemerintahan di Kapanewon Panggang, Gunungkidul
  • Mengarsipkan Krisis: Partisipasi Mahasiswa dalam Membaca Ulang Darurat Sampah Yogyakarta
  • Mengembangkan Keterbukaan Informasi Melalui Archival Public Program

Recent Comments

    Universitas Gadjah Mada

    Pusat Dokumentasi Budaya

    Program Studi Kearsipan

    Sekolah Vokasi
    Universitas Gadjah Mada
    Sekip Unit 1 Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 55281
    arbramantya@ugm.ac.id
    pusdok.sv.ugm@gmail.com
    +62 (274) 548499
    +62 (274) 548499

    © Pusat Dokumentasi Budaya Universitas Gadjah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY